Kamis, 20 Agustus 2009

SDN PURO PAKUALAMAN 2 YOGYAKARTA



























KENANG-KENANGAN SAYA DI SDN PURON PAKUALAMAN 2 YOGYAKARTA


SUMBER:http://kknppluny09sdpuropa1dan2.blogspot.com/

Jumat, 31 Juli 2009

JADWAL WAKTU SHOLAT DI YOGYAKARTA

Tgl Shubuh     Terbit     Dhuhur     Ashr      Maghrib   Isya'
01 04:38:56 05:51:29 11:44:46 15:06:19 17:38:07 18:50:37
02 04:38:49 05:51:16 11:44:42 15:06:15 17:38:12 18:50:36
03 04:38:42 05:51:02 11:44:37 15:06:11 17:38:16 18:50:34
04 04:38:34 05:50:48 11:44:32 15:06:05 17:38:20 18:50:32
05 04:38:25 05:50:33 11:44:26 15:05:59 17:38:24 18:50:30
06 04:38:15 05:50:18 11:44:20 15:05:52 17:38:27 18:50:27
07 04:38:05 05:50:01 11:44:13 15:05:44 17:38:29 18:50:23
08 04:37:53 05:49:44 11:44:05 15:05:36 17:38:31 18:50:19
09 04:37:42 05:49:26 11:43:57 15:05:26 17:38:33 18:50:15
10 04:37:29 05:49:08 11:43:48 15:05:16 17:38:34 18:50:10
11 04:37:16 05:48:48 11:43:39 15:05:04 17:38:35 18:50:05
12 04:37:01 05:48:28 11:43:29 15:04:52 17:38:35 18:50:00
13 04:36:47 05:48:08 11:43:19 15:04:39 17:38:35 18:49:54
14 04:36:31 05:47:47 11:43:08 15:04:25 17:38:34 18:49:47
15 04:36:15 05:47:25 11:42:56 15:04:10 17:38:33 18:49:41
16 04:35:58 05:47:02 11:42:44 15:03:55 17:38:32 18:49:34
17 04:35:40 05:46:39 11:42:32 15:03:38 17:38:30 18:49:27
18 04:35:22 05:46:15 11:42:18 15:03:20 17:38:27 18:49:19
19 04:35:02 05:45:51 11:42:05 15:03:02 17:38:25 18:49:11
20 04:34:43 05:45:26 11:41:51 15:02:43 17:38:22 18:49:03
21 04:34:22 05:45:00 11:41:36 15:02:23 17:38:18 18:48:54
22 04:34:01 05:44:34 11:41:21 15:02:01 17:38:14 18:48:46
23 04:33:39 05:44:07 11:41:06 15:01:40 17:38:10 18:48:37
24 04:33:17 05:43:40 11:40:50 15:01:17 17:38:06 18:48:27
25 04:32:54 05:43:13 11:40:34 15:00:53 17:38:01 18:48:18
26 04:32:30 05:42:44 11:40:17 15:00:28 17:37:55 18:48:08
27 04:32:06 05:42:16 11:40:00 15:00:03 17:37:50 18:47:59
28 04:31:41 05:41:47 11:39:42 14:59:37 17:37:44 18:47:49
29 04:31:15 05:41:17 11:39:24 14:59:09 17:37:38 18:47:39
30 04:30:49 05:40:47 11:39:06 14:58:41 17:37:31 18:47:28
31 04:30:22 05:40:17 11:38:48 14:58:12 17:37:25 18:47:18


WARTAWAN PROTES

Yogyakarta – Puluhan wartawan tergabung dalam Liga Wartawan Yogyakarta (Lawak) menggelar aksi di Mapoltabes Yogyakarta. Wartawan mengecam keras tindakan pemukulan aparat kepolisian terhadap wartawan Harian Kedaulatan Rakyat Dian Ade Permana dan perusakan motor wartawan KRjogja.com, Ardhi Wahdan saat meliput insiden pembubaran suporter PSIM, Brajamusti, di sekitar Stadion depan Mandala Krida.

Sebelumnya, para wartawan dari berbagai media itu menggelar aksi di markas Brimob di Jalan Mojo, Baciro, Yogyakarta. Usai menyampaikan aspirasi dan bertemu Dansat Brimob AKBP Laksana, mereka menuju Mapoltabes Yogyakarta di Jalan Reksobayan, Ngupasan.

Di Mapoltabes rombongan ditemui langsung Kapoltabes Yogyakarta, Kombes Ahmad Dhofiri beserta jajaran di ruang rapat. Sedang perwakilan wartawan di antaranya Haryadi, Santosa, Emo Wicaksono, Ibnu Taufik, Wahyu Juniawan, Kusno Setyo Utomo dari Jogja Police Watch (JPW) dan lain-lain.

Salah seorang wakil wartawan Wicaksono mengungkapkan pihaknya sangat menyesalkan aksi kekerasan yang terjadi saat para jurnalis meliput insiden kekerasan pascapertandingan sepakbola PSIM melawan PSS Sleman. Akibatnya seorang wartawan, Dian Ade Permana mengalami luka memar di bagian pinggang akibat terkena pentungan tongkat rotan. Sedangkan sepeda motor Ardhi Wahdan yang diparkir di halaman Wisma PSIM di sebelah utara stadion juga rusak terkena pukulan aparat.

“Kami menyesalkan masih terjadi kekerasan terhadap wartawan. Aparat juga yang menghalang-halangi dan melarang wartawan untuk mengambil gambar, saat menjalankan profesi jurnalistiknya. Tindakan aparat melanggar Pasal 4 ayat (3) Undang-Undang Pers no 40 Tahun 1999,” katanya.

Dalam pertemuan itu, wartawan juga memperlihatkan bukti rekaman video milik salah seorang jurnalis televisi. Bukti rekaman itu kemudian ditonton bersama Kapoltabes. Kekerasan dan tindakan anarkis saat membubarkan suporter PSIM sempat terekam dalam gambar milik Wahyu Juniawan selama lebih kurang 20-an menit.

Tidak ada komentar dari Kapoltabes dan jajarannya usai menyaksikan
rekaman tersebut. Massa pun kemudian membubarkan diri setelah menggelar aksinya di Mapoltabes Yogyakarta.

(bgs/gah)

sumber:Detik News

Rabu, 24 Juni 2009

KISRUH GAS AIR MATA DI STADION MANDALAKRIDA

Suporter Bukan Teroris
YOGYA (KRjogja.com)- Banyaknya korban saat terjadi kekacauan di Mandalakrida Jumat petang, menurut penilaian para suporter akibat sikap aparat keamanan, terutama dari Sat Brimob, yang terlalu arogan. Bahkan pemicu kekacauan tidak berasal dari ulah suporter, tetapi justru dari sikap aparat keamanan yang terlalu berlebihan.

“Kami tidak tahu sebabnya, tiba-tiba saja polisi itu menembakkan gas air mata ke arah penonton,” kata Alex pendukung PSIM yang kebetulan berada di tribun bagian timur.

Pelajar salah satu SMK swasta tersebut menuturkan, sebelum terjadi tembakan gas air mata dari Brimob, memang terjadi aksi lemparan batu ke arah stadion. “Tetapi, kami anggap hal itu masih wajar. Setiap pertandingan memang seperti ini,” lanjutnya.

Hal senada juga diungkapkan Karjo. “Sebelumnya, sama sekali tidak ada peringatan dari aparat. Tiba-tiba sudah ada tembakan ke arah penonton,” katanya.

Menurut dia, ulah dari penonton yang melakukan aksi saling lempar benda ataupun kata-kata kasar adalah hal biasa dalam olah raga sepak bola sehingga tidak perlu disikapi terlalu berlebihan oleh aparat keamanan.

“Ada anak-anak di antara penonton itu. Justru merekalah yang jadi korban. Ini sudah terlalu berlebihan. Suporter bukan teroris, dan ini juga bukan aksi demo,” katanya.

Tidak Libatkan Brimob
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Yogyakarta Henry Koencoroyekti menyatakan, aksi dari aparat Brimob tersebut sudah terlalu berlebihan dan sangat disayangkan.

Ia menegaskan, selaku anggota Dewan Pembina PSIM akan menindaklanjuti kasus tersebut dan meminta ada pengusutan tentang aksi penembakan gas air mata ke arah penonton.

“Kami akan melayangkan surat ke Poltabes Yogyakarta untuk mengusut kasus ini. Tindakan dari aparat menunjukkan bahwa sikap polisi masih belum simpatik,” katanya.

Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Pertandingan Sukamto juga menegaskan agar akar permasalahan dari tindakan aparat Brimob DIY tersebut diusut dengan jelas.

“Saya melihat, perilaku suporter itu masih wajar dan belum pantas untuk diberi tembakan gas air mata,” katanya.

Sedangkan General Manajer PSIM Nadjib M Saleh menyatakan, PSSI harus dapat melihat masalah yang terjadi secara utuh sebelum menjatuhkan sanksi.

“Ini sudah masuk dalam `force major`, dan PSSI harus melihat kesalahan itu ada dimana. Ini semua adalah kesalahan dari aparat keamaan,” katanya yang juga menyatakan bahwa petugas keamanan terlalu “over acting” dengan menembakkan gas air mata langsung ke arah penonton.

Menurutnya, petugas keamanan seharusnya dapat melakukan pendekatan dengan cara lain untuk menghentikan aksi penonton yang melakukan pelemparan ke arah lapangan.

Nadjib berharap, dalam pertandingan PSIM berikutnya, tidak akan melibatkan pihak Brimob untuk melakukan pengamanan.

Kekacauan dibarisan penonton meledak pada menit ke-63, ketika tiba-tiba saja penonton di tribun timur mendapat tembakan gas air mata dari anggota Sat Brimob Polda DIY tanpa tahu duduk persoalannya. Tak ayal, sekitar 15.000 penonton yang membirukan Stadion Mandala Krida pun menjadi panik dan berusaha menyelamatkan diri, apalagi tembakan gas air mata dari anggota Sat Brimob tidak cukup sekali, tetapi lebih dari sepuluh kali tembakan.

Massa yang kacau balau, lari lintang-pukang untuk melepaskan diri dari sergapan gas air mata yang sangat pedih di mata dan menyesakkan dada tersebut tanpas sengaja menelan puluhan korban, terinjak, tergencet hingga ada anak kecil mengalami patah kaki.

Aparat Sat Brimob yang terlanjur beringas, melebarkan aksinya hingga di luar lapangan. Sepeda motor yang jelas-jelas benda mati pun jadi korban, dihantam penthungan hingga pecah onderdilnya. Sepeda motor wartawan krjogja.com Ardhi Wardhan ikut menjadi korban keberingasan petugas keamanan.(Ant/Mdk)

sumber:www.krjogja.com

PLTU PACITAN


Jakarta, beritabaru.com - PT PLN (persero) berharap Juni 2009 dapat menandatangani pinjaman dalam bentuk valuta asing (valas) senilai US$293 juta untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pacitan, Jatim 2x315 MW, yang merupakan salah satu proyek 10.000 MW."PLTU Pacitan merupakan salah satu proyek 10.000 MW yang pinjaman valasnya masih dalam proses negosiasi dengan total sekitar US$1 miliar," kata Wakil Dirut PLN, Rudiantara di Jakarta, Senin (25/5).Ia menambahkan, pinjaman dalam bentuk rupiah untuk PLTU Pacitan sebesar Rp1,045 triliun sudah ditandatangani dengan Bank Bukopin.Sementara itu, jadwal operasi komersial (comercial on date/COD) PLTU Pacitan, yang kontrak pembangunannya ditandatangani pada 7 Agustus 2007, untuk unit pertama adalah Februari 2010 dan unit kedua Mei 2010.Selain PLTU Pacitan, proyek lain yang tengah dalam tahap negosiasi pinjaman valas adalah PLTU Tanjung Awar-Awar 2x350 MW sebesar US$371 juta dengan Bank of China.Sedangkan pendanaan dalam bentuk rupiah, proyek Tanjung Awar-Awar sudah ditandatangani antara PLN dengan konsorsium BNI dan BRI senilai Rp1,15 triliun.Rudiantara menambahkan, pinjaman valas untuk proyek PLTU Adipala 1x660 MW senilai US$467 juta, juga masih dalam tahap negosiasi dengan China Development Bank dan Barclays."Pinjaman dana dalam bentuk rupiah atas proyek Adipala belum ditandatangani," tuturnya.Proyek 10.000 MW terdiri dari 35 unit PLTU yakni 10 unit berkapasitas 7.490 MW di Jawa dengan pinjaman valas senilai US$3,827 miliar dan rupiah Rp13,281 triliun.Selain itu, proyek yang berada di luar Jawa ada sebanyak 25 proyek berdaya 2.065 MW dengan pinjaman valas senilai US$1,044 miliar dan rupiah sebesar Rp4,579 triliun.(*)




Minggu, 21 Juni 2009

KALIGRAFI DHAYU
















DOKUMEN KALIGRAFI DHAYU

PSINY



KAMI MENERIMA PENDAFTARAN PENCAK SILAT INDONESIA NASIONAL YOGYAKARTA
MULAI UMUR 5-14 TAHUN SEGERA MUMPUNG GRATIS DAN SEGERA DAFTAR KE PURWOKINANTI PAI/342 YOGYAKARTA
MAKSIMAL GRATISNYA 10 ORANG KAMI KEKERANGAN 2 ORANG LAGI TRIMAKASIH


kami membutuhkan guru untuk melatih para peserta didik dengan ini mohon mengirim ke email saya dhayufandistiawan@yahoo.com